Keindahan Alam Selatan Jawa yang Jarang Diketahui Wisatawan

Selatan Pulau Jawa kerap dikenal karena pantai-pantainya yang eksotis—seperti Pantai Parangtritis di Yogyakarta, Pantai Pangandaran di Jawa Barat, atau Pantai Watu Karung di Pacitan. Namun, wilayah ini sejatinya menyimpan lebih banyak pesona tersembunyi yang belum banyak diketahui orang, bahkan oleh wisatawan lokal sekalipun.

Dibalik deburan ombak dan garis pantai yang panjang, tersimpan lanskap alam yang luar biasa, mulai dari perbukitan hijau, air terjun megah, gua bersejarah, hingga situs budaya yang sarat nilai filosofi. Di tengah tren wisata alam dan petualangan, kawasan ini menjadi magnet baru yang cocok bagi pencari ketenangan maupun penjelajah sejati.

Air Terjun dan Goa: Jejak Alam yang Menyejukkan Jiwa

Tak banyak yang tahu bahwa daerah-daerah seperti Gunungkidul, Pacitan, dan Malang Selatan memiliki air terjun alami yang sangat memesona. Salah satunya adalah Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Yogyakarta. Air terjun ini dikelilingi tebing batu kapur dan mengalir sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau.

Selain itu, Gua Jomblang juga patut disoroti. Terletak di wilayah yang sama, gua ini dikenal dengan fenomena “cahaya surga” yang menembus dari atas gua menuju dasar, menciptakan efek visual yang dramatis dan memukau. Tak heran, banyak wisatawan mancanegara menjadikan gua ini sebagai bucket list destinasi mereka.

Di wilayah Pacitan, kamu juga bisa menemukan Gua Gong, yang dijuluki sebagai salah satu gua terindah se-Asia Tenggara karena stalaktit dan stalagmitnya yang memantulkan cahaya berwarna-warni.

Perbukitan dan Dataran Tinggi: Panorama Alam dari Ketinggian

Selain destinasi basah, perbukitan di selatan Jawa juga tak kalah menawan. Salah satu yang kini mulai populer adalah Bukit Teletubbies di Bromo Selatan serta Bukit Cinta di Wonosari. Pemandangan dari atas bukit menyajikan panorama yang spektakuler—dari hamparan hijau lembah, langit biru bersih, hingga matahari terbit yang menyapu kabut pagi.

Bagi para petualang, Gunung Api Purba Nglanggeran di Patuk, Gunungkidul, adalah lokasi ideal untuk hiking ringan. Selain jalur pendakiannya yang ramah pemula, puncaknya juga menyuguhkan pemandangan 360 derajat yang bisa memanjakan mata sekaligus menenangkan pikiran.

Area ini menjadi pilihan favorit bagi wisatawan domestik yang ingin rehat sejenak dari hiruk-pikuk kota besar, sekaligus menjadi ladang fotografi yang Instagrammable.

Kekayaan Budaya dan Kuliner Khas yang Terlupakan

Tak hanya menyajikan keindahan alam, selatan Jawa juga menyimpan kekayaan budaya dan kuliner khas yang tak kalah menggoda. Di daerah seperti Banyuwangi, terdapat tradisi Gandrung, tarian khas yang diwariskan secara turun-temurun dan kini menjadi ikon budaya daerah tersebut.

Selain itu, kuliner lokal seperti sego pecel, ayam lodho, hingga tiwul dan gatot—olahan berbahan dasar ketela—masih bertahan sebagai warisan leluhur yang patut dicicipi. Makanan-makanan ini banyak ditemukan di pasar tradisional atau warung kaki lima, memberikan rasa otentik dan pengalaman gastronomi yang berbeda.

Beberapa desa wisata juga membuka program homestay, di mana wisatawan bisa tinggal bersama warga lokal, mengikuti aktivitas harian mereka, hingga belajar membuat kerajinan tangan seperti batik atau anyaman bambu.

Wisata Alternatif yang Ramah Lingkungan

Dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, banyak pengelola wisata di selatan Jawa kini menerapkan konsep ekowisata. Wisatawan diajak tidak hanya menikmati keindahan alam, tapi juga berperan dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Contohnya adalah Desa Wisata Nglanggeran yang berhasil mengelola potensi lokal menjadi destinasi edukatif berbasis alam dan budaya. Di sini, wisatawan bisa ikut serta dalam kegiatan bertani, belajar hidroponik, hingga mengikuti pelatihan pertanian organik.

Inisiatif semacam ini tidak hanya memperpanjang durasi tinggal wisatawan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga setempat secara berkelanjutan.

Media Sumber : kedaifatimah.id